Find Us On Social Media :

Hidup Sendiri di Lautan Selama 133 Hari, Caranya Bertahan Hidup Sungguh Gila

By Afif Khoirul M, Minggu, 9 September 2018 | 09:45 WIB

Poom menggunakan kait sebagai alat menusuk hiu, memotong ususnya dan meminum darah hiu untuk menghindari dehidrasi.

Teknik yang digunaka Poon adalah metode untuk memasak makanan di Hainan China.

Baca Juga : Jangan Salah Arti, di Jepang Mengangguk Ramah Bisa Berarti ‘Tidak’

Selama itu Poon menderita mabuk laut parah, kulit terbakar, kemerosotan psikologis dan ia juga tak mendapat bantuan apapun.

Ketika beberapa kapal besar lewat mereka hanya mengabaikan Poon dan tidak berhenti untuk menolongnya.

Ketika kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat melihatnya, alih-alih menolong Poon mereka malah mencurigainya sebagai pasukan mata-mata China atau Jepang.

Ketekunana Poon dan tekat yang kuat akhirnya membuatnya selamat setelah Poon menyadarai warna air berubah dan tanah laut terasa dangkal.

Baca Juga : Israel Dilaporkan Memberi Dukungan Bahkan Mendanai Pemberontakan Suriah Secara Diam-diam

Poon tahu ia sudah dekat dengan daratan hingga akhirnya pada 5 April 1943, Poon diselamatkan oleh nelayan Brazil setelah menghabiskan 133 hari terdampar di tengah lautan.

Akibatnya Poon dianggap memecahkan rekor dunia untuk waktu terlama dihabiskan seorang sendirian di tengah lautan.

Sebelum akhirnya Poon meninggal pada 1991, Poon Lim mengatakan pesan terakhirnya "Saya harap tidak ada yang memecahkan rekor yang telah saya buat."

Hal itu seolah menunjukkan bahwa memang sangat miris kehidupan yang di jalani Poon sendirian teraombang-ambing di tengah lautan.