Find Us On Social Media :

Tidak Pernah Menyerah pada Keadaan, Tiga Wanita Cacat Ini yang Menyulam Topi Mark Philips

By K. Tatik Wardayati, Senin, 10 September 2018 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com – Ketika Puteri Anne menikah tahun 1973, suatu keluarga yang terdiri dari 3 wanita di London Tenggara duduk terpaku di muka TV mengawasi topi Mark Philips!

Topi upacara, terutama milik anggota keluarga kerajaan Inggeris, selalu menarik perhatian keluarga Crompton yang mencari nafkah dengan menyulam hiasan topi (dengan benang emas atau perak).

Merekalah yang menyulam tepian peci Mark Philips. Kalau ada tamu, dengan bangga mereka memperlihatkan guntingan gambar (dari majalah!) Mark Philips sedang mengepit pecinya.

Mereka menyulam tepian topi raja Constantine dari Yunani dan topi itu dipakai dalam upacara pernikahan raja. Ketika Pangeran Charles diresmikan sebagai Prince of Wales, topinya diberi hiasan tepi oleh mereka pula.

Baca Juga : Film Dokumenter tentang Kerajaan Inggris Ini Disembunyikan oleh Ratu Elizabeth II Selama 50 Tahun, Ada Apa?

Pangeran Philip mempunyai banyak topi hasil tangan mereka. Perwira-perwira tinggi dari Canada dan New Zealand, anggota-anggota senior pada angkatan perang Inggeris, polisi dan pemadam kebakaran semua memakai topi yang diberi tepian oleh keluarga Crompton.

Keluarga Crompton sangat bangga bahwa hasil karya mereka dipakai oleh orang-orang terkenal. Apakah orang-orang gede itu pernah tahu tentang keluarga Crompton, entahlah.

Hilda Crompton umurnya lebih dari 65 tahun. la melewatkan seluruh hidupnya di kursi beroda karena mengidap penyakit keturunan yang tidak bisa disembuhkan, yaitu Fragilitis Ossium. Penderita penyakit ini tulang-tulangnya rapuh sekali sehingga bunyi keras yang tiba-tibapun bisa mematahkannya.

Meskipun cacat, Hilda berhasil  menikah dengan seorang tentara dan mempunyai 2 orang puteri : Betty yang sekarang berumur 42 tahun dan Irene yang berumur 38. Mereka juga lahir dengan Fragilitis Ossium. Mereka hidup di kursi beroda.

Baca Juga : Monarki Inggris Memang Kaya Raya, tapi Kekayaan Keluarga Kerajaan Arab Saudi 16 Kali Lipatnya

Betty begitu parah penyakitnya sehingga dalam perang dunia bunyi senapan penangkis serangan udara yang ditempatkan tidak jauh dari rumah mereka di Abbey Wood beberapa kali mematahkan tungkainya. Ketika giginya perlu dicabut, dokter gigi datang ke rumahnya.

Tetapi keluarga Crompton tidak mau menjadi orang cacat yang tidak mampu berbuat sesuatu. Mereka adalah wanita-wanita yang punya perhatian besar, gairah hidup dan cerdas.

Mereka berhasil untuk mencari nafkah sendiri dan tidak menggantungkan diri semata-mata kepada tunjangan pemerintah.