Find Us On Social Media :

Beginilah Mengerikannya Krisis Moneter 1998: Hewan-hewan pun Kalang Kabut dan Terpaksa Puasa

By Intisari Online, Kamis, 6 September 2018 | 16:30 WIB

Pada saat krisis moneter, menu optimal itu bisa turun menjadi menu standar, namun masih tetap memenuhi syarat untuk hidup sehat dan baik.

Sebagai upaya penghematan, KB Ragunan menerapkan langkah alternatif, a.l. pengurangan porsi, penjarangan jam makan, dan pemberian menu pengganti.

Untuk harimau misalnya, pengurangan porsi. Makannya dari 5 - 6 kg menjadi 4 kg daging/hari. Sementara penjarangan makannya dari enam menjadi empat kali seminggu.

Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp15 Ribu, Ini 7 Perbedaan Kondisi Ekonomi 1998 dan 2018

Tadinya dalam seminggu hanya ada satu hari "puasa", yakni Minggu. Sekarang, penghuninya harus berpuasa tiga kali seminggu (Rabu, Jumat, dan Minggu).

Meski "dipuasakan", kesehatan dan penampilan satwa tetap dijaga. Bahkan, dengan menu diet khusus ini harimau tampak lebih ramping, gesit, dan atraktif.

Pengurangan porsi maupun penjarangan jam makan, menurut Atje, dilakukan terutama terhadap satwa dewasa.

Satwa anakan atau induk yang sedang bunting tetap diberi menu optimal agar pertumbuhan atau kesehatan mereka tak terganggu.

Sedangkan penggantian pakan dilakukan dengan memilih materi yang lebih murah.

Selain daging lokal, menu harimau biasanya berupa daging kanguru dan daging sapi.

Mengapa dipilih kanguru? Menurut Atje, harga daging kanguru pada saat ekonomi normal hanya 1/3 harga daging lokal.

Selain itu pengadaan daging kanguru bisa memenuhi tiga hal, yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.