Find Us On Social Media :

Ronggowarsito, Pujangga Kraton Surakarta yang Ramalkan Datangnya 'Zaman Edan', Kapan Itu Terjadi?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 6 September 2018 | 14:30 WIB

Dengan segala susah payah, nomor pertama koran Bromartani mampu diterbitkan pada tanggal 29 Maret 1855. Terbit  setiap hari Kamis, berhuruf Jawa. Sayang sekali, hanya mampu mencatat jumlah langganan 300 orang lebih sedikit. Bromartani tidak bisa bertahan lama. Setahun kemudian terpaksa menghentikan penerbitan.

 Memasuki jaman edan

Baca Juga : Wah, Ramalan Surat Kabar Tahun 1912 tentang Nasib Bumi Saat Ini Terbukti!

Dilihat dari banyaknya buku yang pernah ditangani, Ronggowarsito memang penulis produktip. Ia mampu menulis aneka macam masalah, sejak dari pengetahuan tentang kesusasteraan, filsafat, ramalan, sejarah, primbon sampai kepada masalah pendidikan.

Beberapa naskah asli tulisan tangannya, sampai hari ini masih tersimpan dan bisa disaksikan. Tercatat ada 12 buku yang ditulis lewat tangannya. Termasuk dalam kelompok ini adalah kitab Paramasastra, dimana pada baris terakhir dihiasi gambar seekor ular kecil. Sebagai tanda seorang Pujangga.

Selain ini, ada dua buku bukan karangannya, tetapi ditulis oleh Ronggowarsito. Kedua buku tersebut, Panitisastra pelajaran tentang pendidikan dan Barotoyudho kisah peperangan keluarga Pandawa.

Sebenarnya hasil karya moyangnya, Kyai Yasadipuro ke I, kemudian ditulis kembali dan disalin oleh Ronggowarsito pada tahun 1864.

Baca Juga : Orang Pintar pun Tetap Percaya Ramalan Zodiak: Ini 4 Alasan Wanita Berpendidikan Percaya Astrologi, Horoskop, dan Zodiak

Di samping dua kelompok di atas, ada 21 buku yang bukan asli tulisan tangan Ronggowarsito, tetapi diyakini sebagai karyanya. Keyakinan tersebut dilakukan berdasar penelitian mengenai gaya bahasa, sandi-asma yang terjalin di dalamnya atau lewat sangkalan tahun pembuatan buku yang diterakan.

Dari kelompok ini, yang terkenal misalnya berjusul Witaradya, Kalatida dan Joyoboyo. Kecuali pengelompokan seperti tersebut di muka, ada 13 buku tulisan Ronggowarsito sudah sempat diterbitkan dalam ujud cetakan. Beberapa diantaranya sudah termasuk kelompok diatas.

Beberapa lagi semisal buku berjudul Sidin pengetahuan tentang kesusasteraan dicetak oleh HG Bomm Amsterdam pada tahun 1882. Dan buku berjudul Saridin, mengetengahkan pendidikan kesusilaan, dicetak oleh Muller, Nederland ditahun 1858.

Manakah buku karangan Ronggowarsito yang paling menonjol? Sulit disebutkan secara pasti, karena ada beberapa alasan yang membatasi disamping soal selera. Buku berjudul Pustaka Raja misalnya, cukup mengesankan. Karena keluar sampai sebanyak 29 buku, terbagi dalam 9 jilid dengan jumlah halaman tidak kurang dari 2.000.