Find Us On Social Media :

Ronggowarsito, Pujangga Keraton Surakarta Ini Sudah Meramalkan Hari Kematiannya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 5 September 2018 | 19:30 WIB

Baca Juga : Geger Kerbau Bule Keraton Kasunanan Surakarta Mati Ditikam

Contoh sebuah sandi-asma sederhana, tertera pada kitab Kalatida. Baris terakhir kitab tersebut mencantumkan kalimat berbunyi; borong anggo suwargo mesi martoyo. Kalimat ini berarti: (saya) memasrahkan diri dalam mendambakan (datangnya) sorga abadi.

Meskipun demikian, seorang pembaca Kalatida diharapkan juga mampu merangkai lima suku kata dalam kalimat tersebut. Dimana dengan mudah dapat dibaca, nama Ronggowarsito.

Khusus untuk kitab Ajipamasa, sandi-asma menjalin setiap permulaan bait di awal pupuh. Secara keseluruhan dapat terbaca nama: Rahadyan Hangabehi Ronggowarsito Kaliwon Pujangga guru basa krama saha parama Kawi ing nagari Surakarta Hadiningrat.

Sebagaimana diketahui, Raden Ngabei, adalah gelar Ronggowarsito yang diperolehnya dari Kraton Solo. Sedang pangkat yang dipegangnya adalah Kliwon, sebuah pangkat setingkat diatas Lurah.

Baca Juga : Ikut Menggali Bekas Kraton Pandawa Mencari Jimat Sang Yudistira

Di dalam jabatan selaku Pujangga, di samping memiliki juga jabatan rangkap sebagai guru bahasa dan penterjemah bahasa Kawi dikota Surakarta Hadiningrat.

Alhasil, di dalam membaca Ajipamasa, orang harus mengetahui nama, gelar, pangkat, jabatan dan tugas yang dipangku sang penulis. Maka tidak seharusnya orang keliru menyebut. Tidak seharusnya orang bertanya, apa gelar, pangkat, tugas maupun kedudukannya dalam lingkungan Kraton Surakarta.

Karena segalanya sudah tertulis, tersirat didalam seluruh isi karangan. Sehingga tidak usah terjadi kebimbangan lagi, didalam menunjukkan siapa penulis buku termaksud plus latar belakang jabatan dan kedudukannya.

Bandel semasa bocah

Lahir dengan nama Burhan, di rumah keluarga di kampung Pasar Kliwon, tepat di timur tembok Kraton Solo pada tanggal 15 Maret 1802. Bocah ini sebelumnya tidak diduga akan mampu mengangkat dirinya menjadi seorang penulis paling terkenal.

Baca Juga : Tak Ditemani Ibu Saat Sakit, Anak Putri Keraton Solo: Kraton Itu Istana atau Penjara?