Find Us On Social Media :

Ditanya Soal China, Setengah dari Total Warga Amerika Serikat Ternyata Ketakutan, Kenapa?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 1 September 2018 | 20:30 WIB

Intisari-online.com - Selama seperempat abad terakhir, ada lebih dari satu presiden AS yang berjanji untuk bertindak keras terhadap China.

Setelah pembantaian di Lapangan Tiananmen, Bill Clinton berjanji untuk tidak lagi 'memanjakan' Tiongkok.

Hal itu pun berlanjut pada era George W. Bush, yang bersumpah untuk mengubah hubungan AS-China, dari 'kemitraan' menjadi 'persaingan'.

Pernyataan itu bahkan terus berlanjut hingga kini, di era Donald Trump, di mana AS terus mengkritik China, setelahnya ia memberlakukan tarif 45% pada impor China.

Baca Juga : Merasa Ingin Pingsan Saat Melihat Darah atau Suntikan? Ini Sebabnya!

Hal itu didukung oleh para simpatisan Trump, untuk memberikan perlakuan keras terhadap China.

Bahkan hal itu juga didukung dari sikap kekhawatiran masyarakat Amerika terhadap dominasi China akhir-akhir ini.

Berdasarkan survey yang dikeluarkan oleh Asia Nikkei, mayoritas 55% orang Amerika memiliki pandangan yang tidak menguntungkan di negara itu sejak 2013.

Kekhawatiran ini menunjukkan rasa ketakutan akan ancaman China pada Amerika, pasalnya sejak terjadi perang dagang, China juga terus melakukan peningkatan aktivitas militer.

Baca Juga : (Video) Bocah Ini Hampir Celaka saat Hoverboard yang Dinaikinya Tiba-tiba Meledak, Adiknya pun Nyaris Terluka

Sentimen negatif ini mencerminkan fakta bahwa, setengah dari publik Amerika melihat kekuatan dan pengaruh Tiongkok sebagai salah satu ancaman besar bagi AS.

Hal ini menunjukkan proporsi yang sama terhadap berbagai ancaman utama yang ditakuti oleh orang-orang Amerika.

berdasarkan survei orang-orang Amerika melihat Rusia sebagai ancaman utama (54%), lalu ketakutan publik tentang kelompok militan Negara Islam (79%), cyberattacks (71%) dan program nuklir Korea Utara (64%), sedangkan China (55%).