Find Us On Social Media :

Isabel, Si Gadis Ayam yang Dikurung Ibunya dalam Kandang Sejak Bayi

By Masrurroh Ummu Kulsum, Sabtu, 1 September 2018 | 14:00 WIB

Intisari-Online.com – Praktik kekejaman orangtua terhadap anaknya sendiri bukan hanya terjadi di era modern ini, puluhan tahun yang lalu hal itu sudah ada.

Kembali ke tahun 1980, publik Portugal dikejutkan oleh kasus yang dialami oleh Maria Isabel Quaresma Dos Santos, gadis 9 tahun yang menghabiskan seluruh masa kecilnya di kandang ayam.

Dirampas kebebasan berkomunikasinya, tak mendapat kasih sayang semestinya, dan hanya tumbuh bersama ayam-ayam hingga membuat perilakunya berubah. Isabel lantas dikenal sebagai 'Gadis Ayam.'

Dikutip dari laman Odditycentral.com, merujuk pada sebuah artikel yang diterbitkan surat kabar Diano de Noticias tahun 1980, Isabel lahir pada 6 Juli 1970 di sebuah peternakan di Tabua, Distrik Coimbra, Portugal.

BACA JUGA:Harga Daging Ayam di Venezuela Capai 14 Juta Bolivar, Apa Penyebab Negara Bisa Alami Hiperinflasi?

Saat umurnya masih 1 tahun, oleh ibunya yang seorang dokter, Isabel didiagnosis menderita masalah mental yang berat membuatnya tak dianggap oleh keluarganya sendiri dan dikurung dalam kandang.

Isabel kemudian menghabiskan 8 tahun hidupnya ditempat itu.

Ia ditemani ayam, bertahan hidup pun dengan makanan yang sama dengan temannya itu, memakan biji-bijian, dan sisa makanan apa pun yang diberikan keluarganya.

Yang lebih menyedihkan adalah, saudara-saudara lelaki Isabel merasakan hidup seperti manusia normal.

Mereka tidur di rumah, pergi ke sekolah, dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Sampai akhirnya, orang-orang di Tabua tahu tentang kondisi Isabel, tapi tidak satu pun dari mereka yang mengecam keluarga itu atau bahkan melaporkannya pada pihak berwenang.

Tabua hanya pedesaan kecil pada masa itu, dan orang lebih fokus serta sibuk bekerja di ladang daripada terlibat urusan tetangganya.

Meski begitu, tahun 1976 Isebel pernah memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari penjara tak manusiawi itu saat bibinya memprotes perlakuan keluarga Isabel dan mendesak mereka untuk memeriksakan anaknya ke dokter.