Find Us On Social Media :

Berniat Tenangkan Pasar, Presiden Argentina Malah Buat Blunder yang Bikin Rakyat Panik

By Intisari Online, Jumat, 31 Agustus 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Maksud hati membuat pasar tenang, namun justru Presiden Argentina Mauricio Macri membuat blunder yang membuat pasar keuangan Argentina makin panik.

Setelah tujuh hari berturut-turut peso Argentina turun dalam, Presiden Argentina Mauricio Macri pada Rabu (29/8), memutuskan membuat pidato yang langka untuk meyakinkan pasar bahwa Argentina tidak kesulitan membayar utangnya.

Dalam pidato selama dua menit di televisi, Macri juga mengumumkan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mempercepat pencairan pinjaman sebesar U$ 50 miliar.

Nah, pengumuman ini malah meningkatkan alarm tentang kemampuan Argentina untuk membiayai dirinya sendiri dan mendorong penurunan kurs peso.

Baca juga: Inilah Pohon Beringin Terbesar di Dunia, Saking Besarnya Sampai Membentuk Hutan Sendiri

IMF sendiri tak segera merespon pengumuman Macri tersebut. Meski pada akhirnya IMF menyatakan sedang mempertimbangkan mempercepat pembayaran karena kondisi pasar yang buruk.

Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan Argentina seperti dikutip Reuters mengatakan, Macri telah berbicara dengan para pemimpin negara-negara pemegang saham utama IMF pada Selasa lalu (28/8), sebelum ia berpidato di televisi.

Namun pejabat itu mengakui bahwa Argentina bergegas mengumumkan pengumuman itu setelah beberapa hari menghabiskan banyak cadangan devisa namun tetap gagal menstabilkan peso.

"Apa yang Presiden inginkan adalah untuk memberikan pesan yang meyakinkan di pasar terbuka bahwa perjanjian itu dilakukan," kata pejabat itu kepada Reuters.

Baca juga: Mel B Lakukan Rehabilitasi karena Kecanduan Seks: Ini Kecenderungan Umum dan Cara Mengatasinya

Analis dan investor menilai, pengumuman ceroboh itu merupakan serangkaian kegagalan komunikasi dan janji-janji yang telah merusak kredibilitas pembuat kebijakan Argentina, menghancurkan kepercayaan pasar pada kemampuan pemerintah untuk membalikkan ekonomi yang dilanda inflasi.

Pada pembukaan perdagangan Kamis (30/8), mata uang Argentina jatuh lebih dari 15% ke rekor rendah 39 peso per dollar AS karena para investor cemas tentang kemampuan Argentina dalam membayar utangnya.

Jatuhnya peso itu membuat Bank Sentral Argentina mengerek suku bunga acuan dari 45% menjadi 60% pada Kamis (30/8).