Find Us On Social Media :

21 Tahun Kematian Putri Diana: Saat Dokter yang Menangani Kecelakaan Sang Putri Akhirnya Buka Suara

By Intisari Online, Jumat, 31 Agustus 2018 | 09:45 WIB

Intisari-Online.com – Kematian sang Prince of Wales begitu menghebohkan 21 tahun yang lalu (31 Agustus 1997), bukan hanya karena dia seorang putri kerajaan besar dunia, melainkan juga karena penyebabnya.

Putri Diana kala itu mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya.

Seorang dokter telah menggambarkan rentetan momen-momen terakhir saat Diana mengalami kecelakaan hingga dirinya meregang nyawa di rumah sakit.

Momen ketika para petugas medis menyadari mereka telah kehilangan pertempuran untuk menyelamatkan Diana.

BACA JUGA:Kelahiran Pangeran Harry Memicu Konflik antara Putri Diana dan Pangeran Charles, Ternyata Alasannya Sepele

Staf di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere, Paris, melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan nyawa sang putri.

Terus-menerus melakukan pijat jantung, para ahli bedah mencoba memperbaiki pembuluh darah Diana yang pecah yang menyebabkan pendarahan internal besar-besaran.

Tetapi, kejutan listrik yang berulang kali dilakukan tetap saja gagal untuk mempertahankan nyawa sang putri.

Ahli anestesi, Daniel Eyraud, menyampaikan sebuah pernyataan yang dibacakan di Royal Courts of Justice di London.

"Kami memutuskan dengan persetujuan umum untuk menghentikan pijatan jantung karena benar-benar tidak mungkin untuk memulihkan aktivitas jantungnya," katanya.

“Sejak saat itu, putri dinyatakan meninggal. Saya pribadi percaya kami melakukan segala cara untuk menyelamatkannya dengan cara yang tepat," tambahnya.

Diana mengalami gejolak jantung sekitar pukul 02.10 dini hari dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 4 pagi.

Luka dalam yang parah dialaminya ketika mobil yang dia tumpangi jatuh di underpass Alma sekitar pukul 12.25 pagi pada tanggal 31 Agustus 1997.