Find Us On Social Media :

Putri Diana Gagal di Kelas, Bersinar dalam Pelayanan dan Olahraga

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 30 Agustus 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Dari awal kehidupan Diana sudah seperti dongeng. Sebagai putri ketiga (anak keempat) dari Viscount Althrop (Edward John Spencer), dan Viscountess Althrop, The Honorable Diana Frances Spencer dilahirkan dan dibesarkan di Park House.

Rumah itu memiliki sepuluh kamar, kolam renang, garasi luas, asrama untuk staf rumah tangga, lapangan tenis, dan lapangan cricket. Keluarga dilayani oleh staf rumah tangga yang terdiri atas enam orang termasuk chef, butler (penjaga pintu) dan guru privat.

Viscount Althrop menyewa Park House dari Ratu Elizabeth II. Letaknya persis bersebelahan dengan Puri Sandringham, di Norfolk, salah satu tempat berlibur Ratu Elizabeth dan  keluarganya.

Sedihnya, segala fasilitas dan privilese itu tak mampu menggantikan kebahagiaan yang dipetik dari hangatnya kasih sayang ayah ibu. Ibu jarang tampak, apalagi ayah. Bahkan adik Diana, Charles, pertama kali makan bersama ayahnya ketika berusia tujuh tahun.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tentang Putri Diana, Salah Satunya 150 Kali Jadi Sampul Majalah

Walaupun demikian, anak-anak Spencer dididik lumayan baik; mereka diusahakan tidak snob, memiliki budi pekerti yang baik, mengutamakan kejujuran, dan menerima orang lain apa adanya.

Sejak kecil Diana memuja neneknya, Countess Spencer, yang setia mengunjungi orang sakit dan cacat. Waktu Diana baru enam tahun, terjadi beberapa peristiwa yang lumayan berat.

Kedua kakaknya, Sarah dan Jane, masuk asrama. Lalu kedua orangtua mereka berpisah, setelah selama dua tahun terakhir ibu absen dari rumah. Berita tentang perpisahan mereka menjadi perbincangan di koran dan bahan ejekan teman-teman sekolah.

Ketika Diana berusia delapan tahun, ayah ibunya resmi bercerai. Tiga tahun kemudian, ketika tiba saatnya Diana dan Charles juga masuk asrama, Diana merasa “dibuang”.

Baca juga: Mengapa Cincin Pertunangan Putri Diana Dianggap Begitu Kontroversial?

Prestasi akademik Diana jauh dari membanggakan. Sementara Charles adiknya melanjutkan ke universitas bergengsi Oxford University, Diana dua kali gagal ujian SMTA (O’ Level). Tapi ia jago berenang, ski, menyelam, dan main hoki.

Cita-citanya ingin jadi balerina profesional. Sayang, kemudian perawakannya menjadi terlalu tinggi.

Ia dikenal pendiam dan terkendali; menurut teman sekolahnya, Diana selalu mampu melewati situasi yang sulit, menandakan karakter yang kuat. Namun, ciri kepribadiannya yang paling menonjol adalah kepekaannya pada manusia.