Find Us On Social Media :

Ciaaaaaaat! Silat Nampon Tak Hanya untuk Pertarungan tapi Juga Mengusir Penyakit

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 31 Agustus 2018 | 20:00 WIB

Seperti aliran pencak silat lainnya, Nampon merupakan ilmu beladiri tradisional asli Indonesia. Nama Nampon berasal dari nama pendirinya, alm. Nampon (1888 - 1962). Tahun 1932, pendekar silat asal Ciamis ini mendirikan perguruan silat Nampon di Padalarang, Jawa Barat.

Baca juga: Netizen Malaysia Tak Terima Pencak Silat Indonesia Raih Banyak Emas, Namun Aib Mereka Malah Terbongkar Sendiri

Pada awalnya, silat Nampon hanya memfokuskan diri pada beladiri fisik. Misalnya, bagaimana cara menjatuhkan lawan dengan menggunakan tenaga dalam. Tapi dalam perkembangannya, tenaga dalam silat ini juga dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Baik untuk pengobatan diri sendiri maupun untuk orang lain.

Pemanfaatan tenaga dalam untuk pengobatan, sebetulnya merupakan bentuk penyesuaian diri terhadap zaman yang telah berubah. Dulu, tenaga dalam diperlukan untuk mempertahankan diri ketika diserang lawan.

Sekarang, pengertian beladiri dan musuh sudah berbeda dengan saat Nampon didirikan. Musuh manusia zaman sekarang adalah penyakit, stres, rasa takut, dan sebangsanya.

Secara umum, konsep tenaga dalam di silat Nampon tidak berbeda jauh dengan konsep tenaga dalam di aliran-aliran silat lainnya.

Baca juga: Kalah Telak, Atlet Pencak Silat Malaysia Ini Lakukan Hal Tak Terpuji pada Lawannya

"Setiap orang itu punya energi potensial di dalam tubuhnya. Dengan berlatih tenaga dalam, energi potensial itu diubah menjadi energi kinetik," papar Aditiawarman, anggota Nampon Trirasa Jayakarta, pusat latihannya di Kuningan, Jakarta Selatan.

Energi potensial ini tersedia di dalam setiap sel tubuh manusia. Energi inilah yang bisa membuat lawan terpental, bahkan sebelum kontak badan. Energi ini pula yang dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan.

Konsep dasar pengobatan  tenaga dalam Nampon mirip dengan teknik penyinaran radiasi elektromagnetik yang biasa dilakukan di dalam pengobatan kedokteran modern.

Tenaga dalam dialirkan ke dalam tubuh orang yang sakit melalui tangan. Prosedurnya sederhana. Pengobat mengalirkan tenaga dalam ke tubuh pasien yang duduk membelakanginya.

Baca juga: Dari Pencak Silat sampai Jujitsu, Inilah 4 Olahraga Tradisional yang Diperlombakan di Asian Games 2018