Find Us On Social Media :

Ketika Susu Berubah Menjadi Marmer, Bensin Membeku, dan Ludah Jatuh sebagai Serpihan Es

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:16 WIB

Selanjutnya kami melewati Kolyma-Trasse, jalanan yang dibuat para tawanan di zaman pemerintahan Stalin, dalam usahanya meraup emas Jakutiya.

Baca juga: Memanfaatkan Alat Ski, Tentara Finlandia Bikin Raksasa Uni Soviet Keteteran di Perang Musim Dingin

Sekitar 30 km dari tempat ini terdapat sebuah gulag, penjara bagi tawanan politik di zaman Uni Soviet.

Konon, hampir tidak ada tawanan mampu bertahan hidup lebih dari tiga bulan di selnya. Mereka yang tewas dikuburkan begitu saja di sekitar rel kereta api.

Menurut Kolja, boleh dikatakan setiap 4 m daerah itu merupakan kuburan para tawanan.

Sehingga tempat itu disebut sebagai Kolyma-Trasse, alias jalan penuh tulang belulang.

Kami tiba di Oymyakon pukul 03.00, dengan suhu udara -51o C. Wow, padahal di suhu -45o C saja, bensin sudah membeku.

Itu sebabnya, sepanjang musim dingin mesin mobil terus dihidupkan. Kalau tidak, mesinnya bisa rusak.

Baca juga: Mengalah untuk Menang, Taktik Jitu Pasukan Rusia Bikin Pasukan Napoleon Terjebak dalam Musim Dingin Moskow

Rasa dingin terasa "membakar" ketika kami mengoleskan krim pelancar aliran darah ke wajah. Dalam waktu setengah menit hidung terasa kebas.

Menurut Kolja, itu belum seberapa.

Bila suhu melorot sampai - 64" C napas dan tulang-tulang membeku, bahkan  ludah pun langsung jatuh sebagai serpihan es!