Find Us On Social Media :

Napoleon: Memamerkan Kemegahan dan Kemewahan Termasuk Kewajiban Seorang Raja

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Agustus 2018 | 11:07 WIB

Baca juga: Napoleon Bonaparte Itu Pendek, Satu dari 100 Mitos yang Ada di Situs Ini

 Setelah meninggal dibuat cetakan dari mukanya (death-mask). Patung yang  dibuat dari cetakan itu membuktikan penilaian diatas. Ketika meninggal Napoleon telah kurus. Maka patung mukanya itu mirip dengan mukanja ketika masih berusia 30 tahun sebagai Consul Pertama.

Tambahkanlah pada air muka yang indah ini, pikiran yang terang benderang dan kegesitan yang  luar biasa, maka dapat dibayangkan bahwa efek dari kehadirannya sesungguhnya mengesankan sekali.

Suka membaca

Napoleoa suka sekali membaca. Sekalipun di medan perang, buku-buku selalu mengikutinya. Bukan saja buku sejarah tapi juga buku sastra. Iapun suka pads musik Italia. Beberapa bagian dari opera Le Devin du Village suka didendangkannya (neurien humming).

Akan tetapi sikapnya terhadap seni dan sastra  bersifat politik. Ia ingin menggunakannya sebagai alat propaganda.

Baca juga: Bukan Gara-gara Salah Taktik, Napoleon Kalah Perang Justru Gara-gara Dasi

Napoleon tidak cemerlang dalam percakapan-percakapan yang tiada bertema tertentu. Tapi bila berbicara tentang  suatu perkara tertentu yang konkrit, percakapannya dapat mencapai tingkat yang tinggi.

Metternich dalam tahun 1820 menulis : “Apa yang paling mengesankan saya mula-mula ialah kecerdasannya yang luar biasa, tapi juga kesederhanaan yang agung dari pikirannya. Bercakap-cakap dengan dia mengandung sesuatu yang menarik bagi saya, meskipun saja suka tidak dapat menerangkan di mana letaknya daya tarik itu.”

Perasaan humor juga ada pada Napoleon. Pada'suatu malam di Vienna, sebelum terjadinya pertempuran di Wagram, ia minta dihidangkan makan malam yang biasanya terdiri dari ayam goreng.

Ketika makanan ditaruh di meja, ia berkata, “Sejak kapan ayam itu dilahirkan dengan satu kaki dan satu sayap? Rupanya saya ini mesti hidup dari sisa-sisa makanan yang ditinggalkan oleh pelayan-pelayan saya". Ternyata Roustam yang setia itu telah tak tahan godaan untuk mencicipi  makanan untuk majikannya.

Baca juga: Mistero Halevy's Charles VI, Pertunjukan Opera Terkutuk. Bahkan Napoleon Nyaris Menjadi Korbannya