Find Us On Social Media :

Ternyata Letusan Tambora-lah yang Menyebabkan Kekalahan Napoleon Bonaparte

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 26 Agustus 2018 | 18:45 WIB

Serangkaian percobaan menunjukkan bahwa kekuatan elektrostatik dapat mengangkat abu jauh lebih tinggi daripada daya apung sendiri.

Baca Juga: Cucu Konglomerat Rusia Habiskan Rp40 Triliun untuk Pernikahannya, Hanya Agar Mantannya Kembali Padanya

Genge menggunakan simulasi untuk menghitung seberapa jauh abu vulkanis yang bermuatan bisa naik.

Ia kemudian menemukan bahwa partikel yang lebih kecil dari 0,2 juta meter diameternya bisa mencapai ionosfer selama erupsi besar.

"Gumpalan dan abu vulkanik dapat memiliki muatan listrik negatif dan mendorongnya tinggi ke atmosfer.

Efeknya sangat mirip seperti dua magnet didorong menjauh satu sama lain jika kutub mereka cocok," katanya.

Baca Juga: Berlari Mirip Seekor Cheetah, Muhammad Zohri Melesat ke Semifinal Asian Games 2018

Genge juga membandingkan dengan erupsi besar lain yang terjadi untuk menguji teorinya.

Ia memeriksa catatan cuaca setelah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Data menunjukkan suhu rata-rata lebih rendah dan curah hujan berkurang setelah letusan dimulai.

Sementara curah hujan global menurun selama letusan daripada periode sebelum atau sesudah letusan.

Baca Juga: Mulai Digunakan, Inilah Boeing P-8 Poseidon, Pesawat Intai AS yang Paling Ditakuti Rusia-China