Find Us On Social Media :

Harga Kondom Jutaan Rupiah, Berhubungan Intim dengan Aman Jadi 'Kemewahan' bagi Warga Venezuela

By Afif Khoirul M, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 15:30 WIB

Intisari-online.com - Krisis dan hiperinflasi, yang dalami Venezuela menyebabkan negara tersebut kekurangan barang kebutuhan dasar.

Salah satu hal yang paling memilukan di sana adalah harga alat kontrasepsi yang sangat mahal, hal ini berdampak pada hal-hal negatif.

Seperti Aborsi, tingkat kehamilan remaja yang sangat tinggi hingga HIV merajalela di negeri tersebut.

Dikutip dari Mercadolibre via Reuters, orang-orang Venezuela misalnya berbelanja pasokan pendek, salah satu barang yang dibelinya adalah kondom.

Baca Juga :Hubungan Intim 'Salah Tempat', Pasutri Tak Kunjung Punya Anak, Bahkan Sang Istri Masih Perawan

Nah, uniknya harga kondom tersebut sangatlah mahal, 36 bungkus saja memiliki harga sekitar USD 755 (sekitar Rp11 Juta).

Jika diuraikan harga satu pak alat kontrasepsi, maka memiliki harga USD 16 (sekitar Rp233 ribu) hal itu menjadi permasalahan tersendiri bagi negara yang kini dirundung krisis ini.

Alat kontrasepsi juga menjadi suatu barang yang sudah sulit dijumpai di Venezuela,dan hanya bisa ditemukan di pasar gelap, harganya juga mengganda sebanyak 3 kali lipat.

Ketika produk ini tersedia, banyak orang Venezuela yang berjuang membelinya dan menjualnya dengan harga tinggi yang tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang Venezuela.

Baca Juga : Mengapa Strategi Perang Genghis Khan Disebut Sebagai Satu-satunya yang Jauh Melampaui Zaman?

Sulit untuk melacak dampak yang terjadi dari kelangkaan kontrasepsi terhadap orang-orang Venezuela. 

Selama  beberapa tahun, pemerintah Presiden Maduro juga menolak untuk merilis statistik mengenai kehamilan remaja dan kekerasan domestik. 

Meskipun kurangnya data resmi, organisasi seperti PLAFAM dan StopVIH mengkhawatirkan hal terburuk yang  terjadi akibat kelangkaan alat kontrasepsi ini.