Find Us On Social Media :

Lautan Dipenuhi Darah Merah, Kala Ratusan Paus 'Dibantai' di Pulau Faroe Setiap Tahunnya

By Aulia Dian Permata, Jumat, 17 Agustus 2018 | 13:15 WIB

Baca Juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya

Ward juga menggambarkan suara pekikan paus yang mereka dengar di Faroe sebagai suara yang mengerikan.

"Seperti suara meminta belas kasihan. Suara pekikan yang sangat mengerikan," lanjut Ward.

Sementara di tepi pantai warga masih berpesta membunuh paus, kapal-kapal yang bertugas menggiring paus juga kembali mendekat.

Kadang beberapa kapal berhasil membunuh paus juga di perairan yang lebih dalam.

Bangkai paus ditali di bagian depan kapal seolah untuk merayakan keberhasilan warga Faroe tahun itu.

Aksi brutal ini memakan waktu lebih dari 30 menit untuk membunuh 180 ekor paus.

Musim migrasi paus melewati pulau Faroe biasanya berlangsung sekitar bulan November.

Warga sengaja berburu paus, dan bahkan sudah merupakan tradisi selama ratusan tahun. Tradisi ini disebut dengan "Grindadarap".

Baca Juga: Jhator, Ritual Pemakaman Mengerikan di Tibet, Mayat Dibiarkan Dimakan Burung Nasar

Nantinya, daging-daging apus yang sudah mati tidak dijual, tapi dibagikan pada seluruh warga.

Mereka akan mengawetkan dan menyimpan daging paus ini sebagai stok persediaan makanan selama musim dingin nanti.