Find Us On Social Media :

Kapal yang Selalu Sial dalam Pelayaran Itu Akhirnya Tertembak Torpedo Sendiri

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 14 Agustus 2018 | 18:45 WIB

Sabtu, 2 November 1872, kargo dimuat ke atas kapal. Mary Celeste membawa 1.701 barel alkohol yang didenaturasi - alkohol yang siap digunakan untuk apa pun kecuali diminum - klriman Meissner Ackerman and Co.; pedagang New York, untuk H. Mascerenhas and Co. di Genoa, Italia.

Pada 5 November kapal pandu Sandy Hook menuntun Mary Celeste dari dermaga 44 ke bagian teluk sebelah luar dekat Staten Island, New York. Karena Samudera Atlantik saat itu diserang baddi, Briggs hanya bisa membuang jangkar. Barulah tanggal 7 mereka mulai meluncur mengarungi lautan.

Kapal tanpa awak

Tepat delapan hari setelaha Mary Celeste meninggalkan New York, kapal Dei Gratia mulai berlayar ke Gibraltar. Nakhodanya David Reed Morehouse dari Nova Scotia dengan kelasi pertama Oliver Deveau.

Baca juga: Iran Kerahkan Kapal-kapal Perang ke Teluk Persia Bukan untuk Perang, tapi 'Mengadu Domba' AS dan Israel

Pada 5 Desember, pukul satu siang lewat beberapa menit, John Johnson – awak yang sedang memegang kemudi - melihat kapal besar± 8 km jauhnya dari haluan kiri. Melihat layarnya tak keruan dan kapal oleng ke satu sisi, akhimya Kapten Morehouse memerintahkan untuk memberi bantuan. '

Pukul 15.00, kedua kapal itu tinggal 370 m jaraknya. Beberapg sinyal dikirim, tak satu pun jawaban diberikan oleh kapal temuannya. Kapten lalu mengutus Oliver Deveau bersama Wright dan Johnson; untuk menyelidiki. Namun hanya Oliver dan Wright yang naik kapal, sementara Johnson tinggal di sekoci.

Layar utama  ditemukan di  haluan, tapi bagian-bagian layar yang lain dan layar depan tali-temalinya tampak kacau balau. Beberapa malah terputus-putus dan sebagian tercantol di sisi kapal. Dapur tergeriang air setinggi 30 cm. Ada sedikit persediaan makanan untuk enam bulan tapi telah membusuk. Sementara air segar tersedia cukup banyak.

Barang-barang yang hilang dari kapal adalah kronometer, sekstan, buku navigasi, dan sekoci yang diikat di palka utama. Sepotong pipa di sepanjang sisi kapal telah dilepas untuk meluncurkan perahu kecil itu. Ini mungkin jawabannya, para panumpang sengaja meninggalkan kapal.

Baca juga: 13 Orang Hilang Setelah Kapal Bunga Hati 2 Terbalik, Pencarian Terhambat Gelombang Tinggi

Tapi apa alasan seorang pelaut senior  macam Benjamin Briggs  meninggalkan kapal besar yang laik laut, memisahkan anak-istri dan ketujuh awak kapal ke sekoci sempit yang tidak stabll?

Hanya dua harl perbaikan, Mary pun siap dibawa ke pelabuhan terdekat untuk diserahkan pada  pihak berwajib.