Find Us On Social Media :

Inggris Kembalikan 8 Barang Antik yang Dicuri dari Museum saat Invasi Irak

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 15 Agustus 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com- British Museum di London, Inggris, mengembalikan delapan barang-barang antik yang disita oleh Scotland Yard dalam operasi Mei 2003 dari seorang penjual barang antik di London.

Scotland Yard mencurigai bahwa barang-barang tersebut dicuri dari Museum Nasional Irak ketika Invasi Irak 2003 berlangsung karena sang penjual tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikannya.

Perlu Anda ketahui, invasi yang terjadi pada tahun tersebut menyebabkan penjarahan besar-besaran di Irak karena tidak ada cukup tentara untuk menjaga rumah sakit dan gedung-gedung publik.

Salah satu barang yang ditarget adalah barang-barang antik, dan pada saat itu hampir seluruh barang dari Museum Nasional Irak hilang.

Baca Juga: Ketika Pesawat Jatuh, Jumaidi Terlempar ke Luar Tapi Kembali Keruntuhan Pesawat Untuk Cari Air Minum

“Aktivitas ini (pencurian delapan barang antik) dilakukan sembunyi-sembunyi, kemungkinan pada malam hari oleh sekelompok kecil individu untuk waktu yang terbatas, karena skalanya tidak seluas dan sesistematik yang terjadi di selatan Irak,” ujar British Museum.

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa barang-barang serupa dengan yang dicuri tiba-tiba muncul di pasaran pada periode yang sama.

Setelah disita, barang-barang tersebut kemudian diserahkan ke keluarga kerajaan sebelum dipindahkan lagi ke British Museum untuk dianalisis lebih lanjut.

Para pakar berhasil mengidentifikasikan asal-usul barang-barang ini setelah memeriksa aksara paku Sumeria yang ada pada tiga di antaranya.

Baca Juga: Hanya Bergaji Rp767 Juta/Tahun Tapi Pangeran Harry Bisa Punya Kekayaan Rp579 Miliar, Ini Kisahnya!

Rupanya, barang-barang tersebut berasal dari kuil Eninnu untuk dewa Ningirsu di kota kuno Girsu, sekarang Tello di selatan Irak.

Berikut adalah deskripsi kedelapan barang-barang tersebut oleh British Museum:

1. Tiga kerucut tanah liat dengan aksara paku yang sama: “Untuk Ningirsu, ksatria kuat Enlil, Gudea, pemimpin Lagash, yang membuat segalanya berfungsi sebagai mana seharusnya (dan) dia membangun dan mengembalikan untuknya Eninnu, Burung Petir Putih.”