Find Us On Social Media :

Dibangun Sebagai Pengganti Masjid yang Hancur di Masa Revolusi China, Masjid Ini Kembali akan Dihancurkan

By Intisari Online, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 08:30 WIB

Masjid itu selesai dibangun tahun lalu untuk menggantikan masjid lama bergaya arsitektur China yang sudah berusia 600 tahun.

Baca juga: Kisah Sniper AS Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Demi Tembak Mati Jenderal Vietcong

Masjid tersebut hancur di masa Revolusi Kebudayaan bersama ribuan kuil, gereja, dan biara di seluruh wilayah China.

Rencana pemerintah ini memicu kemarahan warga Muslim Hui yang mempertanyakan mengapa pemerintah tidak menghentikan pembangunan masjid jka dianggap tidak memenuhi persyaratan perizinan.

Warga juga mempertanyakan mengapa pemerintah menunggu selama dua tahun hingga masjid itu berdiri dan kemudian berencana menghancurkannya.

Selama berpuluh tahun, warga Muslim Hui sebenarnya menikmati kebebasan dalam menjalankan agamanya.

Namun, represi yang dilakukan pemerintan China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang, maka warga Hui ikut terkena getahnya.

Sejumlah masjid di Ningxia dilarang membuka kursus bahasa Arab, sementara sejumlah sekolah swasta berbahasa Arab ditutup.

Pada 2012, ratusan warga Hui bentrok dengan polisi di Tongxin saat mereka mencoba menghentikan penghancuran masjid yang disebut pemerintah ilegal.

Sejumlah pengunjuk rasa dikabarkan tewas dalam bentrokan itu dan puluhan lainnya mengalami luka. (Ervan Hardoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihalangi Ratusan Orang, Sebuah Masjid di China Batal Dihancurkan".

Baca juga: Bukan Hoaks, Tupperware Bisa Digadaikan di Pegadaian Hingga Senilai Rp500 Ribu