Intisari-Onlein.com – Ketika Brunei Darussalam diliputi kegembiraan pesta perkawinan agung, monarki Inggris tersaput mendung runtuhnya perkawinan Pangeran Charles – Putri Diana.
Rabu, 28 Agustus 1996, pukul 10.27 waktu setempat, seorang pegawai pengacara Charles menyerahkan uang perceraian sebesar £ 20 (± Rp 74.000,-) kepada Divisi Keluarga Pengadilan Tinggi, Kerajaan Inggris, London.
Beberapa menit kemudian keluarlah selembar kertas berstempel resmi menyatakan Decree Absolute, menyusul Decree Nisi perceraian sementara yang dikeluarkan enam minggu sebelumnya.
Maka berakhirlah perkawinan akbar, yang gemerlap upacaranya membuat dunia terpaku di depan televisi.
Kini selain persoalan status Diana dalam monarki Inggris, perannya bagi negara, yang paling banyak disorot ya soal harta gono-gini. Meski sampai artikel ini ditulis, penyelesaian keuangan secara resmi belum diumumkan, diperkirakan sejumlah ± £ 23 juta (± Rp 84,4 miliar) bakal diserahkan Charles kepada Diana.
Menurut Time edisi 22 Juli 1996, belum pasti apakah pembayaran itu akan dilakukan sekaligus seperti yang diinginkan oleh Diana. Di samping itu, Diana juga berhak atas semua perhiasan pribadinya sebagai Putri Wales.
Apartemen dengan 30-an kamar di Istana Kensington juga tetap bebas untuk ia gunakan, tanpa uang sewa. Namun belum jelas apakah Diana masih berhak menerima semua itu jika menikah lagi.
Di samping uang, ada soal lain yang bagi orang Inggris tat kalah penting. Setelah perceraian ini Diana tidak akan lagi menyandang gelar HRH (Her Royal Highness), gelar kebangsawanan bagi anggota keluarga monarki Inggris.
Namun ia akan tetap banyak dilibatkan dalam acara kenegaraan dan akan tetap diperlakukan sama hormatnya seperti sekarang. Lalu orang jadi berpikir-pikir apakah kalau demikian, ia juga harus menekuk lutut sambil menghormat kepada kedua anaknya?
Mengeruk uang
Tabloid Sunday Mirror melaporkan, telah terjadi pembicaraan sengit soal perceraian antara ahli waris dan tahta kerajaan dengan Diana. Kasus ini membuat monarki yang sudah berumur 1.000 tahun itu masuk dalam situasi krisis.
Baca juga: Apa Benar Penobatan Pangeran Charles Sebagai Raja Sangat Bergantung pada Putri Diana?
Lalu dari mana Charles membiayai uang cerai sebesar itu? Berbeda dengan Time, koran The Sunday Times edisi 30 Juni 1996 memperkirakan Charles akan mengusulkan pembayaran kontan dalam jumlah utuh sebesar ± £ 20 juta (± Rp 74 miliar) kepada Diana.
Untuk menunjukkan bahwa ia tidak cuma bisa menadahkan tangan kepada sang ratu, ia akan meminjam uang dari Bank Duchy of Cornwall. Dia juga setuju menanggung £ 500.000 (± Rp 1,8 miliar) setahun guna keperluan kantor pribadi sang mantan istri.
Akibat pinjaman sebesar £ 20 juta itu, Charles dikenai bunga £ 1,4 juta (± Rp 5,1 miliar) per tahun. Kalau bunganya naik 1% saja, jumlah yang harus dibayarnya akan bertambah £ 200.000!
Ditambah dengan £ 500.000 untuk keperluan kantor pribadi sang putri, maka setiap tahun Charles harus merogoh koceknya £ 1,9 juta (± Rp 7 miliar). Hampir 2x yang ditanggungnya untuk Diana saat ini, ± £ 1 juta (± Rp 3,7 miliar).
Apa saja sumber penghasilan Charles? Padahal ayah dua putra ini tidak termasuk dalam daftar tanggungan rakyat (dana parlemen untuk rumah tangga ratu). Penghasilan dari aset-asetnya berupa tanah dan bangunan seluas 52.611 ha di Duchy of, Cornwall ± £ 3,9 juta (setelah dipotong pajak). Namun ia tidak boleh menjual propertinya di sana.
Lebih dari separuh penghasilannya, ± £ 2 juta (± Rp 7,3 miliar), habis untuk mengongkosi karyawan sebanyak 80 orang yang menunjang kiprahnya di bidang arsitektur, pertanian organik (ia pemilik salah satu tanah pertanian organik terbesar di Inggris) dan kegiatan sosial.
Jadi sisanya masih ± £ 1,9 juta. Bagaimana dengan biaya sekolah Pangeran William dan Harry? Juga pengeluarganya sendiri yang sebesar £ 1,5 juta per tahun? Ia memang masih mempunyai kekayaan berupa saham senilai £ 2 juta, namun sebagian besar disediakan untuk menjamin hidup kedua putranya kelak.
Namun kabarnya, Charles akan mendapat tunjangan £ 1 juta untuk mengongkosi Diana.
Bila kondisi keuangan pribadi Charles dapat terpampang dengan transparan, tidaklah demikian dengan Diana. Ia memang memperoleh £ .100.000 (± Rp 367 juta) dari hasil penjualan flatnya di Earls Court, sebelah barat London. Belum lagi warisan dari ayahnya.
Andaikan uang cerai Diana, benar-benar sebesar ± £ 20 juta dan diterima sekaligus, bila jumlah itu ditanamkan di pasar modal di bursa saham London, diperkirakan jumlah itu bakal bisa memperanakkan £ 820.000 (± Rp 3 miliar) per tahunnya, kalau dibelikan saham-saham 100 perusahaan paling top.
Baca juga: Jarang Disorot, Inilah 3 Anak Ratu Elizabeth II Selain Pangeran Charles
Bukan yang terbesar
Ivana Trump mendapat uang cerai dari Donald Trump sebesar £ 6 juta dengan vila senilai £ 500.000 dan tunjangan £ 325.0.00 setahunnya.
Di samping itu dia masih mungkin menambah koceknya dengan penjualan novel-novelnya dan bisnisnya, sesuatu yang barangkali tidak bisa dilakukan oleh Diana.
Kendati menerima uang perceraian 10 kali lipat dengan jumlah yang diterima adik iparnya Sarah Ferguson, jumlah yang digembar-gemborkan media massa bakal diterima Diana relatif kecil dibandingkan dengan uang perceraian para janda cerai aktor/aktris top Hollywood.
Sebagai perbandingan, istri Kevin Costner, Cindy, yang telah membina rumah tangga hampir sama lamanya dengan Diana, diberi AS ,$ 80 juta (± Rp 188 miliar), Sylvester Stallone membayar AS $ 30 juta (± Rp 70,5 miliar) kepada istri pertama dan keduanya.
Sementara Clint Eastwood memberi AS $ 40 juta (±Rp 94 miliar) untuk Sondra Locke, rekan kumpul kebonya selama bertahun-tahun.
Baca juga: Terlihat Harmonis, Ternyata Camilla dan Pangeran Charles 'Pisah Ranjang' dan Punya Kamar Berbeda
Amy Irving, mantan istri Steven Spielberg mengantungi AS $ 100 juta-(± Rp 235 miliar) ketika bercerai. Namun "juara"-nya, adalah mantan istri Neil Diamond, Marcia, yang memperoleh AS $ 150 juta.(± Rp 352,5 miliar).
Anda pusing dengan angka-angka itu? Nyatalah, dalam perceraian, bangsawan atau bukan, soal duit ini memang sama-sama membuat kepala puyeng.
Ongkos menikahnya saja sudah mahal, ongkos perceraian mereka bisa lebih gila! (Yan)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1996)