Find Us On Social Media :

Bu, Suamiku Mantan Seorang Gay, Aku Harus Bagaimana?

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 9 Juni 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com - Ibu Rieny Hassan* tercinta, Enam bulan sudah saya menikah dengan adik sahabat karib saya.

Selama lima tahun sebelum menikah saya tinggal satu kontrakan dengan sahabat karib saya tersebut (yang akhirnya jadi kakak ipar).

Sekarang pun saya masih tinggal dengan kakak ipar karena suami belum sanggup menafkahi saya.

Padahal dia punya penghasilan tetap, bahkan setelah menikah naik jabatan. Kebetulan kakak ipar sering tinggal sendirian, karena suaminya berprofesi sebagai pelaut.

Suami adalah sosok keras kepala, pendiam, dan tidak romantis. Dulunyadiaseorang gay, Bu.

Ia mengakhiri masalalunya, dan menikahi saya, setelah teman prianya mati terbunuh. Kami dijodohkan oleh sahabat saya. Alasannya, saya dianggap mampu mengubah pola hidupnya itu.

 Baca juga: Pria Ini Klaim Dirinya Jadi Gay Gara-gara Obat Penghilang Rasa Sakit

Selama ini suami tak pernah melakukan kekerasan pada saya, meskipun saya sering menegur dan menasihatinya, dari mulai cara lemah lembut sampai bak singa kelaparan. Sikapnya hanya diam dan pasrah serta berujung pada permintaan maaf.

Yang lebih aneh dan menyakitkan, kami belum pernah melakukan hubungan intim, dengan alasan dia takut punya anak sementara dia belum sanggup menanggung masa depan kami.

Lagi-lagi, untuk saya itu hanya alasan saja. Saya pernah mengajaknya ke psikiater untuk konsultasi mengenai kesehatan seksualnya, tapi dia menolak karena menurutnya dia tidak bermasalah atau sakit.

la hanya belum siap, capek, stres.

Berbagai cara saya lakukan untuk menarik perhatiannya. Saya berikan perhatian, kasih sayang, dan saya pun selalu menjaga penampilan. Tapi semua percuma.

Saya pernah minta cerai tiga bulan setelah menikah, tapi dia tak mempedulikannya. Saya tidak boleh ikut dia ke tempat kerjanya. Dan dengan alasan supaya hemat, dia kost bertiga dengan teman-temannya.