Aktor Politik dan Manuver Kotor Pemilu Presiden Amerika Serikat

Hery Prasetyo

Penulis

Suasana debat presiden Amerika Serikat pada 1960. John Kennedy (kiri) tampak percaya diri, sedangkan Richard Nixon sering mengusap keringat.

Intisari-Online.com - Perjalanan sejarah politik Amerika Serikat seputar pemilihan presiden sering diwarnai intrik dan manuver-manuver kotor. Tentu saja, ada aktor politik di belakang setiap manuver politik. Aktornya bisa kelompok, kekuatan di belakang kandidat, atau kandidat itu sendiri.

Pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1960 yang diperebutkan Senator John F Kennedy dan Wakil presiden Richard Nixon, menjadi awal televisi berperan besar, bahkan bisa menentukan pemenang.

Kennedy dan Nixon sepakat melakukan serangkaian debat di televisi. Ini pertama kali debat presiden disiarkan TV.

Kennedy tahu betul memanfaatkan media televisi untuk kampanye. Sedangkan Nixon jarang muncul di TV. Dia lebih sering muncul di layar kaca karena aktivitasnya sebagai wakil presiden.

Sebelum debat pertama di TV pada 26 September 1960, keduanya sepakat tidak akan memakai make-up. Sehingga, ekspresi dan rona wajah akan terlihat keasliannya.

Kedua kubu mengingkari kesepakatan itu dengan cara berbeda. Sebelum debat, aktor politik kubu Kennedy melakukan manuver untuk tetap memanfaatkan make-up. Sementara, aktor politik kubu Nixon melakukan hal yang sama, menggunakan produk tandingan bermerk "Lazy Shave".

Nixon punya kelemahan, badannya gampang panas dan berkeringat. Maka, aktor politik kubu Nixon mengeset pendingin dalam suhu rendah agar tetap sejuk.

Ternyata, hal ini diketahui kubu Kennedy. Aktor politik kubu Kennedy melancarkan aksi diam-diam menaikkan suhu agar Nixon kepanasan.

Saat debat berlangsung, Kennedy tampak segar, tenang dan lebih muda. Sebaliknya, Nixon tampak kurang tenang, kepanasan dan sering berkeringat serta mengusap wajahnya dengan sapu tangan.

Seperti dilansir BBC, debat itu disaksikan 70 juta pemirsa televisi. Kemudian, polling menunjukkan bahwa Kennedy unggul. Lebih dari separo pemilih terpengaruh penampilan kedua kandidat dalam debat di TV.

Nixon sebenarnya merupakan kandidat yang sangat kuat. Bahkan, sebelumnya Kennedy diprediksi bakal kalah. Namun, berkat manuver kotor yang dirancang aktor politik mereka, kemenangan pun datang. Kennedy hanya unggul lebih dari 100.000 pemilih berkat kesuksesan menaikkan suhu ruangan dalam debat di TV, tapi dia meraih kemenangan.