Tampilan Atlet Voli Putri Aprilia Santini Manganang yang Seperti Pria Disebabkan Sindroma Ovarium Polikistik?

Ade Sulaeman

Penulis

Tampilan Atlet Voli Putri Aprilia Santini Manganang yang Seperti Pria Disebabkan Sindroma Ovarium Polikistik?

Intisari-Online.com - Atlet Voli Putri Indonesia Aprilia Santini Manganang dilaporkan kepada pihak panitia Sea Games Singapura oleh pelatih tim voli Filipina karena dicurigai sebagai pria. Hal ini merujuk pada penampilan Aprilia yang menyerupai seorang pria. Merujuk pada dunia medis, penampilan atlet voli putri Aprilia Santini Manganang yang seperti pria mungkin disebabkan sindroma ovarium polikistik.

Sindroma ovarium polikistik adalah kondisi dimana ovarium menghasilkan terlalu banyak hormon tertoteron. Ya, hormon yang biasanya memberikan ciri sekunder pada jenis kelamin pria ini akan memberikan dampak pada wanita, baik psikologis, fisik, atau fisiologis.

Namun, perlu diingat bahwa pada dasarnya wanita juga memang memiliki hormon testoteron dalam tubuhnya, namun dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pria.

Khusus untuk kasus penampilan atlet voli putri Aprilia Santini Manganang yang seperti pria mungkin disebabkan sindroma ovarium polikistik, dampak psikologis tidak akan terlalu dibahas dalam artikel ini.

Jika melihat salah satu dampak adalah munculnya virilisasi. Kondisi ini membuat seorang wanita akan memiliki karakteristik maskulin, seperti layaknya seorang pria. Karakteristik ini bisa terwujud dalam tampilan berupa mengecilnya payudara dan rahim, banyaknya rambut dan bulu di wajah dan tubuh, serta otot-otot tubuh yang membesar.

Sindrom ovarium polikistik sebenarnya cukup umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Hal ini diperkirakan mempengaruhi 5-10% wanita dalam kelompok ini. Meski tidak semua wanita akan memiliki gejala-gejala yang disebutkan di atas. Sebanyak 50% kasus sindrom ovarium polikistik diwariskan dari orangtua.

Hal ini penampilan atlet voli putri Aprilia Santini Manganang yang seperti pria mungkin disebabkan sindroma ovarium polikistik terjadi juga pada Caster Semenya, seorang atlet lari dari Afrika Selatan dan Dutee Chand, sprinter andalan dari India. Mereka disangka sebagai seorang pria karena memiliki kandungan hormon testoteron yang tinggi.(yourhormones.info)