Penulis
Intisari-Online.com - Suntik botoks biasa dilakukan oleh para wanita agar terlihat lebih awet muda.
Sayangnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan ini juga tidak murah.
Satu kali suntik botoks, tarifnya bisa mencapai Rp800 ribu - Rp1 juta untuk 10 titik di wajah dan tidak cukup hanya dilakukan satu kali saja.
Oleh karena itu, banyak wanita yang tergiur dengan penawaran suntik botoks yang murah tanpa memikirkan efek samping yang mungkin timbul.
Salah satunya adalah Carol Kingscott (57 tahun) yang wajahnya bengkak dan memar berkepanjangan.
Kingscott awalnya melakukan suntik botoks di klinik Ozan Melin yang mengaku seorang dokter kulit dan kecantikan bersertifikat.
Sejak subtik botoks, wajah Kingscott terasa membeku dan tidak bisa digerakkan.
Dia nyaris mati rasa bahkan selama setahun tidak ada perubahan berarti.
Kingscott menyembunyikan kondisi dahi dan alisnya yang bernoda putih pucat dan kaku dengan poni.
Merasa dirugikan, Kingscott melaporkan Melin ke pengadilan.
Kingscott mengaku dua kali menemui Melin untuk suntik botoks.
Pertama kali, Melin mengatakan bahwa perawatannya tidak berhasil dengan baik dan meminta Kingscott untuk kembali lagi seminggu kemudian.
Baca Juga:Masih Ingat Koin Rp500 Melati? Harganya Sudah 10.000 Kali Lipat, Apa Benar Ada Kandungan Emasnya?
Pada perawatan kedua, Kingscott merasa disuntik terlalu dalam dan terlalu banyak cairan yang dimasukkan ke wajahnya.
"Dia menarik jarum suntiknya dan aku merasa banyak darah mengalir dari wajahku, aku merasa jarumnya terlalu besar dan itu menyakitkan," kata Kingscott dilansir dari Metro.
Setelah itu, reaksi dari suntik botoks kali ini juga sangat sakit seperti disengat matahari dan panas.
Tak lama setelah itu, wajah Kingscott membengkak, memar, kaku dan memucat putih.
Baca Juga:Dulu Cantik, Mantan Model Ini Meninggal Karena Digerogoti Kudis Ganas
Kingscott juga kesulitan membuka matanya karena matanya bengkak.
Setelah pengadilan memeriksa kasusnya, ternyata bukan hanya Kingscott yang menjadi korban dari dokter gadungan Ozan Melin.
Dua wanita lainnya, Sheppard dan Marcelle King menderita hal yang sama.
Bahkan Marcelle King terpaksa dirawat di rumah sakit dan rutin diberi steroid sejak tahun 2013.
Setelah kasusnya diteliti, Ozan Melin ternyata tidak pernah mendapat lisensi medis dan tidak pernah mengambil pendidikan kulit dan kecantikan di Amerika Serikat.
Parahnya, Melin tidak mau mengakui kesalahannya dan berdalih itu bukanlah sebuah pelanggaran medis.
Menurut Melin, yang didapat korbannya adalah sesuai dengan harga yang dibayarkan.
Duh, ngeri banget deh!
Jangan sampai tergoda dengan perawatan kecantikan yang harganya terlalu murah agar tidak terkena musibah.
Baca Juga:Pantas Saja Xiaomi Harganya Murah Meriah, Ternyata Cuma Sebegini Keuntungan Penjualannya