Find Us On Social Media :

Kisah Gadis Asal Surabaya yang Belasan Tahun Menjadi Budak Nafsu Ayah Kandungnya

By Ade Sulaeman, Jumat, 27 April 2018 | 12:00 WIB

Tragedi ini berlangsung sejak tahun 1991, saat aku duduk di bangku kelas IV SD.

Satu malam, saat tidur di kamar aku mencium bau menyengat. Saat membuka mata, ternyata di sebelahku sudah ada Ayah yang memegang keris.

Aku tak tahu bau apa itu. Yang pasti setelah itu badanku lemas dan mata terasa berat. Dalam keadaaan tak sadarkan diri, ayahku mulai melampiaskan nafsu sahwatnya.

Aku berusaha meronta, tetapi sia-sia karena seperti tak punya tenaga. Setelah itu, Ayah mengancamku. Akan membunuh jika menceritakan kejadian tersebut.

Pagi harinya, Ayah kembali mengulangi ancamannya. La juga minta agar aku segera mencuci celana aku yang penuh dengan bercak darah.

Baca juga: Si Kucing Betina Selingkuh Sang Kucing Jantan Patah Hati, Lucu Banget Ekspresinya!

Sejak kejadian itu, aku menjadi pemurung. Kehidupanku seakan tanpa harapan. Setiap petang menjelang, hatiku tak pernah tenang. Khawatir Ayah kembali menyambangi kamarku saat malam hari.

Ternyata benar, Ayah datang dan memaksa aku melayani nafsunya. Aku tak ubahnya dijadikan budak nafsu tiap malam.

Yang mengherankan, ibuku Sarbiyah seakan tak tahu masalah yang aku alami, Tapi aku yakin, dia pasti tahu. Mustahil dia tak tahu. Karena setiap kali ayah memaksaku, aku sering merintih kesakitan.

Aku yakin, Ibu pasti mendegarkan. Ayah bisa keluar masuk kamar karena kamarku tak boleh dikunci. Kalau aku kunci, bukan hanya Ayah, Ibu juga memarahiku.

Kamarku juga selalu gelap. Baru setahun ini, dipasang lampu.

Akibat perbuatan itu, aku sempat telat datang bulan. Tepatnya saat duduk di bangku SMP. Saat kondisi ini aku ceritakan ke Ibu, ia lantas memberiku ikan tanpa tulang selama dua minggu.