Find Us On Social Media :

Menderita Kelainan Seksual, Hobi Jane Menaklukkan dan Menghancurkan Pria Sebanyak Mungkin

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 24 April 2018 | 16:30 WIB

Mereka pun biasanya agak pengecut dan amat enggan berpikir. Anggapan mereka, yang dipikirkan dan dirasakan hanyalah sesuatu yang menyakitkan, jadi apa gunanya?

Hal lain yang juga kerap dianggap sebagai penyebab penyimpangan ini adalah pengalaman seks yang traumatis. Semisal pemerkosaan. Atau mereka yang dibesarkan dalam suasana "penuh seks".

Yaitu jika seorang anak bebas omong cabul dan tak ada teguran sewaktu memperlihatkan perilaku yang "kelewat berani" untuk ukuran anak seusianya.

Sebaliknya, mereka yang dibesarkan di lingkungan yang amat ketat memberlakukan segala peraturan juga menghadapi risiko tinggi.

Ada bahaya tersendiri, kata ahli pula, jika anak dijejali dengan anggapan serba negatif mengenai seks.

"Makanya, jangan dikira anak yang 'kalem' semasa kecilnya akan tetap bertahan menjadi gadis alim dan manis sewaktu dewasa," komentar Patrick.

Soalnya, di bawah sadarnya, mayoritas wanita yang menderita kegilaan mengakui bahwa mereka adalah korban para lelaki tak bertanggung jawab. Hingga timbul rasa berontak dalam dirinya berupa tindakan agresif.

Tanpa sadar mereka tumbuh menjadi wanita Cassanova yang amat berambisi "mencabikcabik" pasangannya.

Namun lantaran situasi dan kondisi kerap tak memungkinkan, muncul perbuatan simbolis. Yaitu dengan cara-cara tadi seperti "memeras" dan melecehkan kemampuan seksual si lelaki.

Atau melemparkannya begitu saja lalu mencari si doi yang baru. Karena apa yang diinginkannya hanyalah melepas dendam dan membuat si korban tak berdaya.

Baca juga: Rahasia Awet Muda Empat Nenek Selebritis yang Tubuh dan Wajahnya Masih Seperti Mama Muda

Penghancur pria