Find Us On Social Media :

Menderita Kelainan Seksual, Hobi Jane Menaklukkan dan Menghancurkan Pria Sebanyak Mungkin

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 24 April 2018 | 16:30 WIB

Baca juga: Sadomasokisme Bisa Memberikan Efek Yang Sama Seperti Meditasi

Patrick Carnes, penulis Understanding Sexual Addiction berpendapat, penyelewengan semacam ini merupakan pola kompensasi atas segala bentuk stres yang dialami pelaku.

Mereka lalu berusaha menjauhkan diri dari romantisme kehidupan suami istri.

Meskipun yang mengupayakan pengobatan mayoritas pria, bukan berarti pendenta wanita lebih sedikit. Karena bagi wanita, masalah ini lebih terselubung lantaran mana ada sih wanita yang mau dianggap murahan?

Sikap demikian bisa dimengerti. Soalnya menurut norma-norma kemasyarakatan, penyelewengan itu sendiri sudah merupakan hal tabu yang cukup memalukan. Apalagi jika diikuti "penyakit" gila seks.

Lain lagi cerita mengenai Monika, juga bukan nama sebenarnya. Wanita bertubuh seksi ini, katanya, punya koleksi lebih 300 pria yang pernah jadi teman tidurnya!

Sayangnya, ia mengaku tak pernah mencapai kepuasan dengan para lelaki perkasa itu.

Setelah "diperiksa", ternyata motivasinya memang rada aneh. Dengan lari dari satu pelukan ke pelukan lelaki lain, ibu dua anak ini ternyata tidak mencari kepuasaan atau kesenangan jasmani semata. Melainkan "balas dendam" atas kekosongan batinnya.

Terus terang, ia merasa dirinya paling cantik dan dicintai tiap kali berada dalam pelukan laki-laki yang dikencaninya. Karena begitu si lelaki mulai menikmati gairah, Monika justru menyalahkan dirinya dan si lelaki yang telah "berdosa" menodai kesucian perkawinan masing-masing.

Itu sebabnya, ia nyaris tak pernah kencan dua kali dengan lelaki yang sama.

Luka batin

Mereka yang mengalami gangguan tersebut, lanjut Patrick, diduga semasa kecilnya hidup dalam suasana semrawut. "Penderita" biasanya merupakan korban tokoh otoriter dan senantiasa hidup di bawah tekanan.