Find Us On Social Media :

Ketika Tommy Soeharto yang Waktu Itu Masih Lajang Memberi Wejangan tentang Perkawinan dan Balapan

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 23 April 2018 | 15:15 WIB

Dan itu, menurut Tommy, “Secara tidak langsung saya ikut membantu pembangunan nasional. Bagaimana pembangunan nasional bisa berhasil kalau pertumbuhan penduduk jauh lebih besar dibanding pertumbuhan ekonomi? Akhirnya malah kemajuan ekonomi tidak dirasakan manfaatnya.”

Selain sibuk dengan perusahaannya, Tommy yang waktu itu masih tergolong anak muda juga kerap terlihat di arena balap dan reli mobil.

Baca juga: Tommy Soeharto Ingin Bangun Gedung 'Supertall' 80 Lantai

Bagaimana tidak, waktu itu ia sudah menjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI. Menurutnya, keterlibatannya sebagai ketua olahraga bermotor itu bukan lantaran ia anak presiden.

“Bukan karena saya anak Presiden! Anggapan itu tidak relevan. Janganlah orang hanya menghubung-hubungkan dengan anak residen atau apa pun. Lebih baik, kita mencari segi positifnya saja,” katanya tegas.

Selain itu, waktu itu ia juga tak sependapat dengan anggapan sebagian orang, bahwa olahraga bermotor merupakan olahraga elite.

Sambil membenahi letak topinya yang bertuliskan HUMPUSS, Tommy berujar, “Sesuatu perubahan, biasanya selalu menimbulkan pro dan kontra. Atau ada yang senang, juga tak suka.”

“Tetapi hal itu sudah umum kok. Di mana saja di dunia ini, pasti mengalami hal itu. Bukan saja di negeri kita," ujarnya kalem.

Soal pro dan kontra, ia pun memberi contoh.

“Dalam hal membuat dan memproduksi pesawat terbang pun, masih ada nada sumbang. Tapi orang lupa, tanpa disadari, hasil teknologi canggih itu pun akhirnya dinikmati masyarakat umum,” katanya sambil memberi contoh pesawat Boeing, Airbus.

Begitu juga di oiahraga bermotor.

Baca juga: Sandyakalaning Cendana, Saat Soeharto Ditinggalkan Semua Orang Kepercayaan