Misionaris ini Diklaim Bisa Memusnahkan Kelompok Suku Terisolasi Hanya karena Melakukan Kontak dengan Mereka

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang pria bernama Steve Cambell memasuki hutan Amazon diduga untuk mengekspos suku yang terisolasi.

Intisari-online.com - Seorang pria bernama Steve Cambell memasuki hutan Amazon diduga untuk mengekspos suku yang terisolasi.

Menurut Daily Mirror pada Kamis ( 24/1/2019), Cambell adalah missionaris Amerika yang memasuki daerah terlarang oleh suku Merima bulan lalu.

Suku ini adalah satu dari sedikit yang masih tersisa di Brazil, dan tidak memiliki kontak dengan dunia luar.

Tetapi karena tindakannya ini Cambell justru dalam masalah besar karena bisa menyebabkan kepunahan.

Baca Juga : Ternyata, Sebenarnya Kita Memang Harus Banyak Konsumsi Karbohidrat Setiap Hari, Tapi...

Menurut Departemen Urusan Adat (FUNAI) pemerintah, hal itu adalah sebuah pelanggaran berat dan hampir sama dengan tindakan genosida.

"Ini adalah kasus pelanggaran hak dan paparan risiko kematian bagi penduduk asli yang terisolasi," kata juru bicara FUNAI.

"Meskipun belum terjadikontak langsung, kemungkinan penularan penyakit ke penduduk suku terisolasi berpotensi tinggi," terangnya.

Campbell berkemah di daerah yang diduduki Merima untuk menginvasi salah satu kawasan suku terasing itu, kata FUNAI.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Sedikit yang diketahui tentang Merima, bahwa mereka tinggal di negara bagian Amazon.

Mereka dikenal menolak kontak dengan dunia luar sama seperti suku Sentinel, dan mempertahankan keyakinan itu dengan memusuhi orang asing.

Kini Cambell bisa saja menghandapi hukuman dari FUNAI, namun belum diketahui hukuman apa yang akan dijatuhkan padanya.

Badan pemerintah mengatakan akan memberi tahu mereka pada minggu ini.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun, menurut Survival Internasional, kelompok yang mengadvokasi hak-hak masyarakat, melaporkan Cambell dapat diadili dengan sebagai tindakan Genosida.

Menurut laporan dari surat kabar Brasil Folha de Sao Paulo, Campbell mengaku telah memasuki daerah itu secara tidak sengaja.

Ketika dirinya sedang mengajar orang India dari suku Jamamadi.

Campbell telah tinggal di antara Jamamadi selama bertahun-tahun, tetapi tidak mendapat izin untuk melakukannya, menurut FUNAI.

Baca Juga : Kisah Boneka Barbie yang Jadi Pembongkar Kasus Pembunuhan Rumit Seorang Gadis 6 Tahun

Ada kemungkinan meningkatnya misionaris yang mencoba untuk menghubungi suku-suku terpencil di Brasil.

Hal itu terjadi setelah penunjukan oleh Presiden Jair Bolsonaro dari seorang pengkhotbah injil sebagai menteri baru yang bertanggung jawab atas urusan adat, kata para ahli.

Artikel Terkait