Mengapa Manusia Modern Kehilangan Banyak Bulu, Tak Seperti Manusia Purba?

Ade Sulaeman

Penulis

Manusia purba homo erectus memiliki banyak bulu di sekujur tubuhnya, tapi kenapa mereka berbulu dan kita tidak?

Intisari-Online.com -Homo erectus memiliki banyak bulu di sekujur tubuhnya, tapi kenapa mereka berbulu dan kita tidak?

Pertanyaan ini telah lama menjadi misteri di bidang biologi.

Ada beberapa hipotesis yang bisa menjelaskan mengapa rambut kita jauh lebih sedikit dibanding primata.

Sayangnya, hanya sedikit bukti ilmiah yang mampu menjelaskannya.

Baca Juga : Bertamasya Menyintas Waktu ke Zaman Manusia Purba di Sangiran

Kini, hal itu dicerahkan oleh sebuah studi yang dilakukan para dermatologi dari Perelman School of Medicine di Universitas Pennsylvania.

Dalam studi yang terbit di jurnal Cell Biology, para ahli menemukan bahwa kelimpahan protein tertentu menentukan pertumbuhan rambut pada kaki hewan.

Jika protein yang disebut Dickkopf 2 atau Dkk2 jumlahnya sedikit, seperti pada kelinci dan beruang kutub, maka area plantar (tumit sampai cakar) akan dipenuhi rambut.

Sedangkan tikus yang memiliki protein Dkk2 tinggi, kakinya berambut sedikit.

Baca Juga : Siapa yang Lebih Dulu, Nabi Adam atau Manusia Purba? Ini Penjelasan Quraish Shihab

Tim mengusulkan, protein mungkin menghalangi jalur sinyal khusus yang dikenal sebagai WNT, bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut.

Untuk menguji hal itu, para ahli merekayasa tikus agar tidak menghasilkan Dkk2.

Hasilnya, area plantar mereka mulai ditumbuhi rambut, meski lebih tipis, lebih pendek, dan tersebar secara acak.

Walau begitu, hal ini membuktikan bahwa protein jelas memainkan peran penting.

"Dkk2 cukup untuk mencegah pertumbuhan rambut, tetapi tidak menyingkirkan semua mekanisme kontrol. Ada banyak hal yang dapat dikaji," kata ahli dermatologi Profesor Sarah Millar, dilansir IFL Science, Jumat (14/12/2018).

"Kita punya rambut panjang di daerah kepala dan rambut pendek di daerah lain. Kita tidak memiliki bulu di telapak tangah, pergelangan tangan, dan telapak kaki. Belum ada yang benar-benar mengerti bagaimana perbedaan ini muncul," sambungnya.

Meski pengamatan ini tidak memberi gambaran yang lengkap, setidaknya ahli mengungkap petunjuk menarik tentang kebotakan atau rambut yang sedikit.

Para ahli berpendapat, jalur WTN adalah kunci dan langkah selanjutnya untuk menyelidiki protein apa yang menghambat pertumbuhan rambut.

Baca Juga : 500.000 Tahun Lalu, Manusia Purba Ternyata Punya Tangan Setangkas Kita

Ini bisa mengarah pada gambaran lebih lengkap tentang bagaimana kita kehilangan bulu dan juga menyediakan aplikasi medis potensial.

Hal ini juga dapat membantu kita mengatasi kebotakan atau alopecia, serta memahami kondisi kulit yang lebih baik seperti psoriasis dan vitiligo.

Beberapa teori tentang kenapa kita tidak berbulu di sekujur tubuh, ada yang mengatakan karena perpindahan tempat dari hutan rindang ke padang rumput gersang, ada yang mengatakan mengurangi parasit.

Teori lain menghubungkan dengan kehidupan moyang kita yang suka mengarungi dan berenang di lautan, dan bulu tidak cocok untuk itu.

(Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kita Tak Berbulu Sekujur Tubuh?".

Baca Juga : Mengapa Manusia Purba yang Hidup 5.000 Tahun yang Lalu Gemar Melubangi Kepala Sapi?