Penulis
Intisari-online.com - Seorang wanita meninggal setelah dokter gigi mencabut seluruh giginya.
Melansir dari DailyMirror pada Jumat (14/12/2018), wanita bernama Rachel Johnston berusia 49 tahun ini mengalami nasib mengenaskan.
Ia meninggal setelah hampir tiga minggu dibius di Rumah sakit, Kidderminster untuk operasi.
Pada awalnya, ibunya bernama Diana Johnston, mengatakan pada BBC, dia awalnya bertanya apakah putrinya bisa mencabut beberapa gigi sekaligus.
Baca Juga : Pengangguran Ini Berpengasilan Rp55 Juta per Bulan, Caranya Dapatkan Uang Sungguh Aneh
Namun hal itu ditolak.
Tetapi kemudian Rachel menjalani prosedur lengkap di layanan gigi komunitas di Worcestershire, Inggris.
Meskipun awalnya sangat bersemangat, ibunya mengatakan pada hari berikutnya dia menerima panggilan telepon dari staf di rumah perawatan.
Mereka kemudian mengatakan bahwa putrinya tidak sehat.
"Dia mengalami pendarahan sedikit dan lidahnya membengkak," kata Diana.
"Tapi dia hanya berbaring di sana. Rasanya seperti tidak ada kehidupan."
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Diketahui Rachel menderita kerusakan otak.
Sejak masih bayi, ia dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernafas pada hari berikutnya, setelah giginya dicabut.
Kemudian, para dokter menempatkan Rachel di dalam mesin pendukung, yang membantunya tetap hidup.
Tetapi ia meninggal setelah 10 hari menjalani perawatan saat mesin dimatikan pada 13 November 2018.
Kematian Rachel dikarenakan kehilangan semua giginya ini telah membuat banyak pihak bersimpati kepadanya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Seorang penyandang cacat laki-laki bernama Ashmore Kelvin (32) juga mengalami kasus serupa dengan Rachel.
Ia juga kehilangan seluruh giginya, setelah menjalani operasi serupa setelah selama bertahun-tahun mengalami masalah menggosok giginya.
Dia mengatakan bahwa, prosedur tersebut 'radikal' dan berharap bahwa dokter seharusnya hanya mencabut beberapa giginya.
"Saya tidak percaya apa yang mereka katakan."
"Saya sangat terkejut," katanya kepada BBC.
Hingga kini bedah mayat belum bisa menentukan penyebab kematian Rachel.
Juru Bicara dari CCG Worcestershire mengatakan pada Mirror, untuk meninjau ulang penyebab hingga kasus kematian seseorang.
Baca Juga : Coba Bunuh Diri, 3 Orang Ini Tembak Kepalanya Sendiri Tapi Masih Hidup