Penulis
Intisari-Online.com -17 Agustus 1963 – 17 Agustus 2013, 50 tahun, setengah abad. Itulah MajalahIntisari.Simak “perjalanan hidupnya”dalam rangkaian artikel “Majalah Kecil Yang Menerobos Dinding Waktu”.
Tahun Naga Air 2012 dibuka dengan wajah baru dari Majalah Intisari. Perubahan yang didasar semangat “new look” itu bukan saja untuk menyegarkan tampilan majalah yang hampir setengah abad ini, melainkan juga memandang situasi di sekitar, di mana perkembangan media sudah sedemikian pesat. Teknologi digital, internet, dan segala interaksi di dalamnya; membuat media cetak harus benar-benar berbenah.
Sesuai dengan arah pengembangan yang ditetapkan oleh manajemen Gramedia of Magazine, Intisari tak lagi dikelola sebagai sebuah majalah cetak, tetapi sebagai sebuah brand. Oleh karena itu, melengkapi Intisari cetak, kini masyarakat dapat menikmati versi cetak itu dalam bentuk digital, yang dapat diakses lewat toko online Intisari Shelf, Scoop, Gramedia Majalah Shelf, Wayang Force, Indobooks, Scanie.
Di ranah web, Intisari hadir sebagai Intisari-online.com dengan penggarapan menyesuaikan kebutuhan dan sifat pembaca online (update setiap hari, pendek-pendek).
Lewat Facebook dan Twitter, Intisari pun membuka komunikasi yang lebih kekinian dan keseharian. Namun, semuanya tetap memiliki benang merah: memberikan informasi yang kredibel tanpa meninggalkan sis-sisi kehangatan manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan “temu darat”, tahun 2013 Intisari mulai membangun jaringan komunitas yang pertama, “Smart Moms and Happy Dads”. Twit IntisariOnline berkisar soal masalah-masalah bapak-ibu keluarga muda, sesuai dengan audience yang disasar Intisari: 25 – 40 tahun. Mengingat audience Intisari yang beragam, sangat terbuka peluang dibukanya komunitas-komunitas lain, sesuai dengan tema-tema dan rubrik di Intisari, baik cetak maupun web. Event bagi Smart Moms yang pertama sudah diadakan dan mendapatkan respons yang baik.
Setiap zaman memiliki tantangannya sendiri. Sampai hari ini, Intisari masih setia menyajikan “perikehidupan yang nyata dan konkret” dalam kisi-kisi kemanusiaan yang kental. Apakah Intisari akan merayakan ulang tahun ke-60, 70, 80, 90, bahkan ke 100; tergantung pada kejelian dan ketangguhan para pengelolanya, pada kecerdasan manajemen dalam menjaga keseimbangan antara kualitas isi dan kepentingan bisnis, pada visi manajemen Gramedia of Magazine dalam merevitalisasi brand-brand legendanya.
Last but not least, hal itu tergantung juga pada arah yang diambil bahtera bernama Kompas Gramedia. Sejauh bahtera itu masih melihat kehidupan dan keseharian manusia sebagai medan pelayanan dan perjuangannya, maka arahan para pendirinya akan terus relevan.
(Selesai)