Penulis
Intisari-Online.com -Mungkin ada bintang yang besar yang siap runtuh akibat 'tertelan' sesuatu yang mirip dengan 'black hole'.
Ini merupakan sebuah teori baru yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters pada awal Februari.
Kita tahu bahwa sebelumnya ada teori 'Partikel Tuhan' yang dipopulerkan oleh Stephen Hawking semasa hidupnya.
Namun saat ini, jurnal tersebut mengungkapkankerangka teoritis menyeluruh pertama untuk memahami objek yang disebut "gravastars" dan "bintang hitam (black stars)".
(Baja Juga:'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat)
Ituadalah bintang-bintang yang sangattipis dan mudah runtuh, seperti lubang hitam yang terkenal dengan sebutan 'black hole'.
Tapi cara kerja bintang ini tidak seperti lubang hitam, gravastars dan bintang hitam tidak menjadi begitu padat, membentuk cakrawala yang tidak bisa ditembus cahaya.
Itu berkat sebuah fenomena yang dikenal sebagai "polarisasi vakum kuantum".
Begini cara kerjanya:
Ada sebuah prinsip dalam mekanika kuantum,bahwa ruang kosong tidak benar-benar kosong, namun dihuni dengan 'virtual partikel'.
Partikel-partikel ini digambarkan oleh mekanika kuantum, bahwa fisika lebih diperhitungkan oleh probabilitas daripada kenyataan.
Karena kemungkinan kecil bahwa partikel mungkin ada dalam satu titik kosong di luar angkasa.
Dan virtual partikelitu memiliki efek nyata pada dunia.
Sebagian besar, mereka cukup kecil dan mudah diabaikan.
Tapi dalam kasus ekstrem yang dijelaskan dalam makalah ini, partikel-partikel yang bersembunyi di dalam bintangakan 'terpolarisasi', membuat mereka tidak terlalu dekat satu sama lain.
Mereka akan membentuk semacam 'perancah' yang membuat bintang seolah 'tertelan' karena terlalu kecil dan menjadi seperti lubang hitam.
Namun periset mengatakan bahwaitu tidak berarti mereka ada di luar sana.
Erin Bonning, direktur planetarium di Emory University di Atlanta, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, mengatakan kepada Ryan Mandelbaum dari Gizmodo bahwa makalah tersebut bergantung pada beberapa penyederhanaan dan asumsi tentang bagaimana astrofisika bekerja.
(Baja Juga:8 Sandal Paling Unik dan Istimewa, No. 6 Bikin Segar Kaki Kita!)
Dikatakan bahwa benda semacam itu tidak akan pernah muncul di medan yang lebih rumit di alam semesta yang sebenarnya.
Namun, jika memang ada, kita mungkin bisa mendeteksinya dengan gelombang gravitasi. (Adrie P. Saputra)