Penulis
Intisari-Online.com – Hewan yang hidup di masa prasejarah disebut dengan hewan purba.
Meski sebagian besar hewan purba itu sudah punah, tapi ada beberapa hewan purba yang masih bertahan hidup sampai sekarang lho.
Hewan apa saja?
Inilah 6 hewan purba yang masih hidup sampai sekarang dikutip dari bobo.grid.id.
(Baca juga:5 Hewan ‘Sakti’ yang Bisa Hidup Selamanya, Salah Satunya Kura-kura)
1. Belangkas
Mungkin namanya jarang Anda dengar. Sebab ia lebih dikenal dengan sebutan kepiting ladam. Tapi di daerah Jawa, ia dikenal dengan nama mimi dan mintuna.
Hewan ini diperkirakan sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu.
Berangkas ditemukan di perairan Asia tenggara dan Amerika Utara.
2. Ikan Coelacanth
Ikan yang dikenal dengan sebutan ikan raja laut ini ditemukan di wilayah Indonesia dan Afrika.
Diperkirakan ikan ini sudah ada sejak 380 tahun lalu.
Di Indonesia, ikan purba ini bisa kita temukan di Sulawesi Utara.
(Baca juga:Mitos atau Fakta? 5 Hewan Ini Dimakan karena Dipercaya Mampu Tingkatkan Libido Pria!)
3. Komodo
Dilihat dari bentuk tubuhnya, komodo diperkirakan masih berkerabat dekat dengan dinosaurus.
Kadal raksasa ini ada sejak 40 juta tahun yang lalu.
Komodo hanya bisa ditemukan di Indonesia, tepatnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
4. Buaya Muara
Buaya muara merupakan buaya terbesar di dunia. Buaya ini ditemukan di Benua Asia dan Australia.
Panjang tubuh buaya muara dewasa bisa mencapai 12 meter.
Konon, buaya purba ini sudah ada sejak 400 juta tahun lalu.
(Baca juga:(Foto) Dari Quagga sampai Smilodon, Inilah 7 Hewan yang Telah Punah di Dunia. Bentuk Fisiknya Unik-unik!)
5. Penyu Belimbing
Inilah penyu terbesar yang sudah ada sejak 100 juta tahun lalu.
Beratnya bisa mencapai 900 kg dengan panjang 1,5 sampai 2 meter.
6. Trenggiling
Hewan bersisik pemakan serangga ini hidup di Asia Tenggara dan sudah ada sejak 30 juta tahun lalu.
Kalau terancam bahaya, trenggiling akan menggulung badannya menjadi seperti bola.
(Artikel sudah tayang di bobo.grid.id dengan judul “6 Hewan Purba yang Masih Hidup Sampai Sekarang”)