Find Us On Social Media :

Muda, Cantik, dan Kaya, Janda-janda ‘Beken’ Ini Justru Sangat Menderita

By Ade Sulaeman, Kamis, 18 Januari 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com - Perkawinan, kematian dan pembagian harta warisan merupakan hal paling menarik dari kehidupan bintang-bintang film terkenal.

Tapi mewarisi kekayaan orang-orang terkenal itu, tak selalu membahagiakan.

Gosip dan sindiran silih berganti menggoncang kehidupan si pewaris.

Demikianlah halnya dengan aktor kondang Fred Astaire (87), kehidupan pribadinya menjadi sorotan umum tiga bulan setelah kematiannya.

(Baca juga: Mirip Dongeng, Bertahun-tahun Dihina Sebagai Kodok, Wanita Ini Kini Berubah Cantik Rupawan)

Isterinya, Robyn, yang 44 tahun lebih muda, saling bermusuhan dengan anak-anak Fred dari perkawinannya terdahulu.

Apalagi, kalau tak berpangkal pada soal pembagian warisan.

Setelah masa berkabung berakhir, Robyn Astaire segera mengurus warisan bagiannya.

Sejak semula bekas joki ini menyadari masalah warisan selalu jadi pangkal kecemburuan serta intrik-intrik keluarga.

Dan umumnya berakhir dengan permusuhan keluarga.

Tak ayal, kalau usaha dan itikad baik itu dianggap sebagai rangkaian motivasinya menikah dengan Fred yang sudah gaek.

Perbedaan usia begitu jauh antara keduanya membuat orang dengan mudah menuduh Robyn punya maksud tertentu.

Tidak bisa dipungkiri lagi, selain kaya raya, Fred juga sangat terkenal dan dihormati orang.

(Baca juga: Advent Bangun, Jadi Atlet Karate Setelah Babak Belur Dihajar 30 Preman Tanjung Priok yang Beringas)

Mendengar tuduhan yang demikian menyakitkan, Robyn terguncang juga.

Tak pernah diduganya orang akan menyangka dirinya begitu mata duitan.

"Saya sangat mencintai Fred."

Kawan-kawan Fred mendukung pernyataan Robyn.

Penulis biograri Fred, Bob Thomas bahkan mengatakan, "Saat-saat bersama Robyn paling membahagiakan bagi Fred."

"Fred membutuhkan saya setiap saat," ujar Robyn lirih.

"Banyak hal yang kami bicarakan berdua sebelum ia pergi."

Hermes Pan, koreografer dan kawan terdekat Fred menambahkan, "Tanpa kehadiran dia, Fred sudah lama mati."

Apapun komentar mereka tentang janda Fred ini, yang beredar di tengah-tengah masyarakat adalah betapa serakahnya wanita itu.

Apalagi setelah warisan dibagikan, Robyn memperoleh 32 juta dollar sedangkan ketiga anak Fred dari perkawinan terdahulu harus puas dengan 14 juta dollar.

Sally Burton, istri mendiang Richard Burton yang meninggal hampir tiga tahun lalu, bisa merasakan penderitaan Robyn Astaire.

Ia juga bersimpati pada Barbara Grant, yang berduka akibat kematian suaminya Cary Grant dan Liz Robertson istri mendiang pemusik kenamaan Alan Jay Lerner.

"Saya dapat mengerti mengapa mereka bertindak demikian," ujar Sally mengenai harta warisan.

"Suatu hal yang wajar. Pada akhirnya Anda akan melihat ini bukan sesuatu yang luar biasa."

Sally yang berbeda usia 12 dengan Richard Burton, menganggap tidak ada yang aneh dari perkawinannya itu.

Mereka bertemu dalam pembuatan drama Wagner di mana Richard Burton menjadi bintangnya dan Sally asisten produksi.

"Walaupun orang sulit untuk percaya, kenyataannya saya dan Richard saling mencintai. Itulah yang sebenarnya, " kata Sally.

"Saya masuk dalam kehidupan Richard pada saat yang tepat."

Tetapi kenyataan menunjukkan Sally langsung ditimbuni mantel-mantel bulu, perhiasan, keluar masuk hotel mewah, berlibur ke Haiti dan dihadiahi sederet rumah di Swiss.

Konon untuk itulah sebenarnya Sally menikahi Richard.

Ia bahkan tak bertegur sapa dengan anak-anak Richard Burton, maupun Elizabeth Taylor.

Hubungan yang jauh dari harmonis terjadi juga antara Lynne dengan anak-anak Peter Sellers dari perkawinan-perkawinan sebelumnya.

Soalnya berkisar pada harta warisan juga.

Menurut Michael (33) anak Peter dari aktris Anne Hayes, motif perkawinan Lynne Frederick (bekas aktris) dengan ayahnya adalah uang.

Setelah menjadi janda Peter, Lynne menjadi wanita kaya dengan warisan sebesar 4 juta dollar yang ia terima.

Sekarang Lynne telah menikah lagi dengan hartawan California, Barry Unger.

Di antara janda-janda muda ini, Barbara Grant mewarisi harta kekayaan terbesar, begitu Cary Grant meninggal dunia.

Sekitar 46 juta dollar. Tetapi risikonya Barbara harus tabah dengan gosip tentang suaminya yang mempunyai kekasih sampai 500 gadis.

Belum lagi hubungan cinta sejenis dengan Howard Hughes dan Randolp Scott, semasa hidupnya.

Barbara dongkol dan jengkel "dengan berita-berita tak beralasan itu."

Cary adalah pria yang kompleks, cerdas dan punya rasa numor tinggi." ujarnya sengit.

"Semula saya khawatir juga dengan perbedaan usia kami yang jauh."

Hidup mewah, pergaulan tingkat atas dan terkenal sungguh- suatu impian yang menggiurkan.

Bagi Sally, Robyn, Barbara dan lain-lainnya, impian itu menjadi kenyataan.

Namun dalam usia muda, mereka menanggung beban yang tak ringan.

Mereka pun mewarisi berbagai intrik.

Kecemburuan, gosip-gosip dan sindiran yang tak terhitung datang silih berganti menggangu ketenangan hidup mereka.

Suatu hal yang membuat mereka tabah adalah ketegaran untuk tetap menerima kenyataan yang ada dengan kembali membina karier dalam bidang-bidang yang sebelumnya mereka geluti.

Sally, misalnya memilih dan memulai karier sebagai penyiar di televisi Inggris.

Sedangkan Robyn mencoba menjadi komentator balapan kuda dalam program TV Losles.

Jadi janda muda orang beken yang kaya kiranya tak selalu menyenangkan.

(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)

Artikel ini sudah tayang di Tabloid Nova edisi November 1987.