Ingin Tahu Berat atau Tidaknya Nama Anda? Yuk Cari Tahu dengan Perhitungan Nama Ala Jawa Ini

Moh Habib Asyhad

Penulis

Baik-buruknya nama, menurut peritungan Jawa {neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga).

Intisari-Online.com -Mau tahu berat atau tidaknya nama Anda?

Baik-buruknya nama, menurut peritungan Jawa {neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga).

Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga nilainya 2. Ca, sa, ja, ba nilainya 3. Ra, wa, ya, tha, 4. Ka, la, nya, nga nilainya 5.

(Baca juga:Nanggala, Tim Intelijen Tempur Kopassus Yang Kerap Gunakan Nama Sandi Wanita)

(Baca juga:Kocak! Atas Nama Totalitas Pekerjaan, Penjual Online Ini Rela Mempermalukan Diri Sendiri)

Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata.

Contoh, nilai keseluruhan nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8.

Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati".

Menghitungnya dimulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), dan lima (Pati).

Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu (Sri) sampai lima (Pati), begitu seterusnya.

Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), lima (Pati), enam (Sri), tujuh (Lungguh), delapan (Gedhong).

(Baca juga:Tragisnya Nasib Sri Rabitah, TKW Asal Lombok Utara yang Mencari Keadilan Setelah Ginjalnya Dicuri di Qatar)

(Baca juga:(Video) Tidur di Lantai, Bocah Ini Digigit Kobra Sepanjang Dua Meter, Nasibnya Berakhir Tragis)

Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur "Gedhong".

"Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," jelas Iin SP.

Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama.

Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan.

Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda.

"Sri" memiliki arti yang positif (bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya).

Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis.

(Baca juga:Inilah Empat Zodiak yang Punya Peruntungan Bagus pada 2018)

Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif. Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak siai, banyak menderita.

Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek.

Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, 0) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol).

Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.

Kalau Hariyanto = Ha (ha = 1) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2} - 11 (unsurnya Sri). Ariyanto = A (diabaikan = 0) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2) = 10 (unsumya Pati).

(Baca juga:Dari Serangan 9/11 Hingga Brexit Terbukti Benar, Apa Prediksi Peramal Buta Ini Untuk 2018?)

Tulisan ini pernah dimuat dalam Rubrik Maya Intisari edisi Juni 1998 dengan judul asli "Menderita Karena Keberatan Nama".

Artikel Terkait